Kemusyrikan yang kian merajalela di tengah kehidupan ini, sudah saatnya untuk diantisipasi terhadap perkembangan jiwa dan pertumbuhan rohani anak-anak didik. Demi terciptanya sumber daya manusia (SDM) yang teguh dalam beriman. (Kemas Sudirman)
Dalam menghadapi ujian akhir, siswa kelas VI disarankan oleh guru untuk membentuk kelompok belajar bersama, karena dalam waktu dekat akan dilaksanakan try out. Akhirnya terbentuklah 5 kelompok kecil yang masing-masing terdiri dari 5 orang.
Saat jam istirahat sekolah salah satu kelompok yang terdiri dari Farhan, Raihan, Billy, Rivaldo, dan Fajar berkumpul dan berunding untuk memulai pelajaran bersama. Akhirnya mufakat kelompok mereka, belajar akan dilaksanakan secara bergantian di rumah masing-masing anggota kelompok, dengan pengecualian di rumah Billy, karena dengan alasan adik Billy banyak dan masih kecil-kecil dikhawatirkan akan mengganggu proses belajar kelompok mereka.
Setelah sekian lama mereka belajar kelompok, akhirnya timbul kebosanan, dari kebosanan tersebut muncul ide dari Raihan, untuk tidak usah capek-capek belajar, jika ingin berhasil dalam tryout dan ujian akhir, sebaiknya mereka datang saja ke suatu tempat dan memohon disana. Ketiga temannya langsung setuju dengan ide Raihan, hanya Farhan yang kelihatannya agak ragu. Namun karena didesak oleh Raihan dengan alasan kekompakan team, akhirnya Farhan pun setuju untuk ikut. Mereka sepakat untuk pergi ke tempat yang dianggap keramat itu pada malam Jumat.
Hingga tiba waktu yang dijanjikan, mereka berkumpul di rumah Raihan sebelum waktu maghrib tiba. Sebelum berangkat Farhan mengajak teman-temannya untuk sholat, tetapi Raihan menolak, dengan alasan kalau sholat dulu nanti malah kemalaman. Menurut Raihan kalau mau sholat nanti saja di perjalanan, jika menemukan masjid baru sholat disana.
Setelah sekian lama perjalanan mereka tidak menemukan masjid, ketika melihat ada sebuah sumur Farhan meminta izin kepada teman-temannya untuk sholat.
Setelah Farhan sholat, mereka melanjutkan menuju tempat yang dianggap keramat tersebut. Setelah sampai di tempat, keempat anak tersebut mencari tempat masing-masing menghadap ke arah makam tersebut. Melihat sikap teman-temannya, Farhan langsung memutar arah, dan kembali ke luar. Dia tau kalau itu adalah perbuatan syirik.
Saat menjelang ujian tryout, kelompok belajar mereka bubar. Raihan, Billy, Rivaldo, dan Fajar sangat berharap “Makam Keramat” akan membantu memudahkan mereka dalam mengerjakan soal ujian tersebut. Berbeda dengan Farhan, dia selalu menjalankan aktifitas belajar dan beribadah seperti biasanya.
Ketika waktu tryout tiba, Raihan mulai resah karena belum ada tanda-tanda yang diberikan oleh “Si Kulup” itu. akhirnya muncul ide-nya yang lain, yaitu membuat contekan, ia menulis materi pelajaran yang ia anggap akan keluar dalam ujian pada anggota tubuhnya.
Ketika ujian tryout berakhir, Billy memperoleh total nilai tiga mata pelajaran sebesar 18, Fajar memperoleh nilai 17, Rivaldo memperoleh nilai 20, Raihan 24. Raihan merasa bangga dengan perolehannya yang rerata 8 untuk tiap bidang studi, dia sampaikan kepada teman-temannya bahwa dia disaat ujian mendapat bisikan ghaib. Mereka pun pergi menemui Farhan dan menanyakan berapa perolehan nilai Farhan, Farhan pun menjawab dengan santai kalau nilainya lumayan yaitu 27. Dan Farhan menyadarkan teman-temannya bahwa nilai yang diperolehnya bukan karena “Makam” tapi karena dia betul-betul belajar dalam menghadapi ujian tersebut. Dan Farhan menyampaikan bahwa apa yang dilakukan oleh teman-temannya itu adalah salah, perbuatan meminta kepada selain Allah adalah tergolong syirik. Syirik adalah dosa besar. Akhirnya teman-temannya sadar dengan apa yang telah mereka lakukan, dan berjanji untuk tidak melakukan hal serupa. .
Cuplikan Adegan Film Pendek MAKAM KERAMAT
Post a Comment